Kisah Sedih di
Penghujung Tahun
Sungguh
bukanlah akhir yang mudah untuk dilalui.
Setiap
orang pasti pernah dan akan merasakan kehilangan ataupun ditinggalkan oleh
orang tersayang. Entah dengan cara apapun itu, pasti rasanya sangat
menyakitkan, membuat galau dan luka yang mendalam dalam hati. Bicara tentangh
cinta, emang gak pernah habisnya.
Cinta
Sungguh
sangat sulit untuk di mengerti. Penuh
dengan canda, marah, tangis dan juga dengan airmata. Cinta itu membahagiakan
tapi adakalanya cinta itu menyakitkan. Terutama bila kita harus bisa
kehilangannya.
Mungkin
saat kita putus cinta, kita akan menangis meraung-raung mengurung diri dalam
beberapa waktu dan tenggelam dalam kesedihan sambil mengutuk orang yang telah
mematahkan hati kita. Tapi, setelah itu semua berlalu, setelah kita merasa siap
untuk memulai hari, kita bisa tersenyum lagi, dan bahkan mungkin saja kita bisa
kembali menyapa orang itu tanpa rasa kebencian.
Akan
tetapi ,,,,,,,,,,,,,,
Bagaimana
kalau kita harus kehilangan seseorang, cinta, untuk selamanya, tanpa kita bisa
berjumpa lagi dengannya......... ????????
Bila kita
tak bisa ada bersamanya didetik-detik terakhir dalam hidupnya, terlebih lagi
bila kita bahkan tak tahu bahwa orang yang kita cintai selama ini menutupi
penyakitnya itu, dan kita baru tahu setelah ia tiada.
Sungguh
menyakitkan hati,,,
Itulah
yang sedang dialami oleh seorang sahabatku, bukan hanya sekali, tapi ini yang
ketiga kalinya dalam hidupnya.
Terjadi
secara berurutan.
Untuk
pertama kali ia mengalami hal itu ia masih bisa bersabar, meskipun berat, tapi
ia mencoba untuk bertahan.
Kedua
kalinya, ia mulai bertanya, “ Tuhan, mengapa ini semua harus terjadi padaku ?
Haruskah
ini kualami lagi ? “
Tapi
dengan ketabahan dan dukungan dari lingkungan sekitarnya, ia pun kembali
bangkit. Meskipun dalam hati kecilnya terbesit ketakutan akan kehilangan cinta
dengan cara yang sama lagi. Namun ia tetap bertahan , kembali untuk memulai
hidup baru.
Akan
tetapi ini untuk ketiga kalinya, ia harus kembali dihadapkan pada situasi yang
sama, ia bahkan tak sanggup untuk berkata-kata lagi. Habis sudah rasanya ,
lenyap tak bersisa raganya. Pikirannya pun mulai melayang tak tentu ada dimana.
Ia sedih, marah dan kecewa. “ Mengapa
ini harus terjadi lagi ?
Apa
salahku, hingga tuhan menghukum ku sedemikian rupa. Tak cukupkah 2 kejadian
sebelumnya !!!!!
Kata-kata
itupun keluar dari mulutnya.
Hancur............ itu pasti. Ia merasa tak sanggup untuk
bangkit lagi, iapun takut untuk menjalin hubungan lagi, termasuk dengan diriku,
sahabatnya yang ia kenal sekian tahun, ia bahkan berkata,,,,
“apa kita
harus menjaga jarak, aku tak mau kehilangan satu orang yang kusayangi lagi
!!!!!!!! “
Ya
tuhan,,,,,
Detik itu
juga aku merasa kecewa atas kata-katanya. Namun seketika itu pula aku tersedar,
betapa besar rasa sayang yang ia miliki untuk ku. Bersyukur aku btelah mengenal
dan memilikinya sebagai bseorang sahabat.
Kini
tugasku lah untuk menenangkan hatinya, membuatnya bangkit dari keterpurukan,
meskipun tak banyak yangt dapat kulakukan, tapi aku akan berusaha untuk selalu
ada disampingnya.
Sahabat........
Dimanapun
engkau berada,ingatlah aku akan selau ada untukmu. Percayalah Allah takkan memberikan
cobaan melebihi kemampuan umatnya.
No comments:
Post a Comment