Sejarah Bahasa
Indonesia
Bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan
variasi dari bahasa Melayu (Austronesia). Jauh sebelum Indonesia merdeka,
bahasa Melayu sudah dipergunakan pada masa kerajaan – kerajaan Hindu – Budha
dan Islam.
Pada zaman kerajaan Hindu – Budha, bahasa Melayu mengalami percampuran bahasa dengan bahasa Sansekerta, dimana itu dapat di buktikan di 5 prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya.
Pada zaman kerajaan Hindu – Budha, bahasa Melayu mengalami percampuran bahasa dengan bahasa Sansekerta, dimana itu dapat di buktikan di 5 prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya.
Bahasa Indonesia sudah diakui sebagai bahasa
persatuan pada 28 Oktober 1928, namun baru diresmikan satu hari setelah
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya pada sidang konstitusi
tanggal 18 Agustus 1945. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai
bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang
Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di
dalam UUD 1945 di sebutkan bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia,(pasal
36). Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional
sebagai bahasa Negara.
Penemu Istilah Indonesia
Istilah Indonesia untuk pertama kalinya
ditemukan oleh seorang ahli etnologi Inggris bernama James Richardson Logan
pada tahun 1850 dalam ilmu bumi. James Richardson Logan (lahir di
Berwickshire-Skotlandia tahun 1819 – meninggal di Penang-Negeri-Negeri Selat
tahun 1869) adalah seorang pria yang mengajukan nama Indonesia. Dia adalah
seorang pengacara yang hebat, penyunting Penang Gazette, dan mantan anak didik
dari George Earl, seorang etnolog dari Inggris. Sebuah arca marmer yang
mewakili figurnya didirikan di kompleks gedung Pengadilan Tinggi Penang. Logan
Road (Jalan Logan) dinamakan sedemikian untuk menghargainya.
Peresmian
Nama Bahasa Indonesia
Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahas persatuan bangsa
indonesia. Bahasa indonesia di resmikan penggunaannya setelah Proklamasi
Kemerekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagi bahasa
kerja. Dari sudut pandang Linguistik, bahasa indonesia adalah salah satu dari
banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu-Riau dari
abad ke-19.
Dalam
perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagi bahasa kerja
di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal
abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” di awali sejak di canangkannya Sumpah
Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “Imperialisme bahasa” apabila
nama bahasa Melayu tetap di gunakan.
Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa indonesia
saat ini dari varian bahasa Melayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung
Malaya. Hingga saat ini, bahasa indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang
terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan
dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun di pahami dan di tuturkan oleh
lebih dari 90% warga indonesia, bahasa indonesia bukanlah bahasa ibu bagi
kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga indonesia menggunakan salah satu
dari 748 bahasa yang ada di indonesia sebagai bahasa Ibu. Penutur Bahasa
indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampur
adukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa Ibunya.
Ada empat faktor yang menyebabkan Bahasa
melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia, yaitu :
1. Bahasa melayu adalah merupakan Lingua Franca
di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan.
2. Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di
pelajari karena dalam bahasa melayu tidak di kenal tingkatan bahasa (bahasa
kasar dan bahasa halus).
3. Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku2 yang lainnya
dengan sukarela menerima bahasa melayu menjadi bahasa indonesia sebagai bahasa
nasional.
4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di
pakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
SUMBER :
http://Untukandatahu.blogspot.com
www.indoSastra.com
No comments:
Post a Comment